DIALOG ANTARA IBLIS dan NABI YAHYA AS
- Iblis pernah curhat dan membuka rahasianya kepada Nabi Yahya a.s.
Pada kesempatan itu, Iblis menguraikan
tentang 3 golongan keturuanan Nabi Adam a.s serta trik-triknya dalam
menjerusmuskan manusia.
Adalah Abdullah bin Muhammad bin Ubad
telah meriwayatkan dengan isnadnya dari Wuhaib bin Ward dalam kitab Aakamul
Marjan.
Kisahnya.
Dalam kesempatan itu, Iblis membagi
anak turun Nabi Adam a.s menjadi 3
golongan.
"Sungguh aku akan
menasehatimu," ujar iblis.
"Bohong, engkau laknatullah, engkau
tidak akan menasehatiku, tetapi kabarkanlah kepadaku tentang anak cucu Nabi
Adam a.s," ucap Nabi Yahya a.s.
"Wahai kekasih Allah, sesungguhnya
anak cucu Adam itu ada tiga golongan," ujar iblis yang terlihat dengan
sungguh-sungguh.
"Ceritakanlah kepadaku," tutur
Nabi Yahya a.s lagi.
Kemudian iblis bercerita,bahwa golongan
pertama adalah golongan umat yang melonggarkan waktu untuk beristighfar dan
bertobat.
Golongan tersebut adalah golongan yang
paling berat dan paling sulit dipengaruhi oleh iblis.
"Kami telah betul-betul berusaha
sekuat tenaga untuk menggodanya, tetapi mereka merusak segala upaya kami dengan
beristighfar dan bertobat.
Kami mengulangi lagi, tetapi mereka juga
mengulangi istighfar dan betobat.
Kami tidak putus asa, tetapi tidak
mendapatkan tujuan kami padahal telah bersusah payah," ujar iblis.
"Kemudian bagaimana dengan golongan
yang kedua," tanya Nabi Yahya a.s.
Iblis kemudian menjelaskan bahwa golongan
anak cucu Adam yang kedua adalah orang yang lalai atas perintah Allah SWT.
"Mereka itu di tangan-tangan kami
seperti bola yang ada di tangan anak-anak kalian, kami menyambar dengan cepat
sekehendak kami, sungguh kami telah menguasai mereka," jawab Iblis.
Kemudian bagaimana dengan golongan yang
ketiga," tanya Nabi Yahya a.s lagi.
" Golongan yang ketiga itu adalah
orang-orang yang sepertimu, yang terjaga dari kesalahan (maksum), kami tidak
berkuasa sama sekali atas orang-orang yang memiliki kelebihan seperti
dirimu," jawab iblis.
"Apakah engkau benar-benar tidak
kuasa atas diriku..?"
tanya Nabi Yahya a.s.
"Tidak, kecuali satu kali saja,
yaitu pada saat kamu mendatangi makanan dan memakannya, kami tak henti-hentinya
menyenangkan kamu makan melebihi batas dan diluar kebutuhan, maka malam itu
engkau tidur nyenyak dan tidak shalat malam seperti biasanya," jawab
iblis.
Orang yang paling disenangi dan dibenci
Iblis.
"Tak diragukan lagi iblis, aku tidak
akan makan kenyang karena makanan selamanya," ucap Nabi Yahya a.s.
"Sudah tentu, aku tidak akan
menasehati anak cucu Adam sesudahmu," ujar iblis balik.
Dalam riwayat lain, dalam kitab Aakamul
Marjan juga dijelaskan melalui Ibn Abi Dunya dengan sanadnya dari Abdillah bin
Khuaibiq.
Ketika iblis bertemu dengan Nabi Yahya
a.s, Nabi Yahya berkata,
"Hai iblis, kabarkanlah kepadaku
manusia yang paling kamu senangi dan yang paling kamu benci."
Iblis tidak dapat melarikan diri dari
pertanyaan itu, hingga dijawabnya dengan jujur.
"Manusia yang paling aku senangi
adalah seorang mukmin yang bakhil dan manusia yang paling aku benci adalah
mereka yang dermawan," jawab iblis.
"Kenapa begitu, katakanlah wahai
iblis," ujar Nabi Yahya a.s.
"karena orang yang bakhil itu,
bakhilnya mencukupi kepadaku (menyesatkan manusia), dan orang yang dermawan
itu, aku khawatir Allah memperlihatkan kedermawanannya lantas
menerimanya," jawab iblis.
"Andai bukan karena engkau Wahai
nabi Yahya kekasih Allah, aku tidak akan mengabarkannya," ujar iblis lebih
lanjut.
Setelah itu, iblis pergi dari hadapan
Nabi Yahya as.
0 komentar:
Silahkan Komentar Tapi Yang Sopan, Kami Pasti Segan