KELEMBUTAN NABI MUHAMMAD TERHADAP PENJAHAT
- Tsumamah bin utsal al-hanafi sebelum masuk islam adalah orang yang selalu memusuhi Rasulullah saw, di belakang Rasulullah saw selalu menjelek-jelekkan rasulullah saw, menghina, memfitnah dan seabreg kejahatan lainnya. Kalau ada kesempatan ingin membunuh langsung Rasulullah saw, namun gagal , maksud jahatnya ketahuan oleh pamannya sendiri.
Kesal gagal membunuh Rasulullah saw ,
dilampiaskan kepada para sahabat Rasulullah saw, setiap ada kesempatan di siksa
para sahabat rasulullah saw hingga ada yang sampai yang di bunuh dengan teramat
keji.
Karena sudah sangat membahayakan, maka
bagi para sahabat ,rasulullah saw mengizinkan untuk menangkapnya , dan kalau
pun terbunuh hal tersebut memang layak di dapatkan.
Suatu hari tsumamah ingin ke mekkah,
apes..ketangkep dengan para sahabat rasulullah saw dan segera di ikat (borgol)
untuk di bawa ke madinah.
Sampai di madinah para sahabat langsung
ikat ke tiang masjid agar tidak lari, sebab para sahabat tau nih orang sangat
jahat, nangkapnya susah kalau terlepas bisa berabe, akan banyak korban-korban
dari muslimin terutama yang imannya masih lemah.
Ketika memasuki masjid nabawi ,
rasulullah saw melihat tsumamah , diam saja segera berlalu dan memerintahkan
para sahabat untuk memperlakukan nya dengan baik.
(liat akhlak dan budi pekerti Rasulullah
saw terhadap tawanan dikasih makan, minum, kalau ada hajat ke kamar mandi
segera lepaskan dulu..di perlakukan dengan baik gembong biang-dari biangnya
jahat , kalau kita barangkali tembak mati atau setrum aja selesai, atau gantung
atau hukum pancung berkurang orang jahat di muka bumi)
Setiap pagi Rasulullah saw memerintahkan
istrinya untuk membawakan makanana dan susu kambing untuk tsumamah.
Enak benar jadi tawanan rasulullah saw
bukan kurus namun barangkali akan sehat dan bertambah gemuk, Cuma diikat saja
tangannya di tiang masjid maklum terpidana pembunuhan berdarah dingin memang
layak dan pantas didapatkan
Setiap masuk masjid rasulullah saw
menanyakan keadaan tsumamah
“Apa kabar hai tsumamah, bagaimana
keadaanmu, perasaanmu?
Tsumamah menjawab : “keadaan saya adalah
baik-baik saja , hai Muhammad...! bila engkau mau membunuhku , memang aku orang
yang berhutang darah, bila engkau inginkan tebusan berapa yang engkau pinta,
akan aku penuhi semua itu.”
Rasulullah saw tidak menjawab langsung
meninggalkannya.
Seperti biasa di masjid nabawi ,
rasulullah saw mengadakan sholat berjamaah, mengajarkan alqur`an, mengajarkan
bimbingan-bimbingan syariah yang suci dan mulia, mendengarkan curhat para
sahabat, dan kemuliaan-kemuliaan lainnya.
Dari pagi hingga malam hingga rasulullah
saw pulang ke rumahnya, seluruh aktivitas rasulullah san para sahabat
dilihatnya , tidak ada yang lupu darinya
Hari kedua seperti biasa rasulullah saw
menghampiri tsumamah dan menanyakan keadaan dan perasaannya, dan seperti di
hari pertama tsumamah menjawab dengan jawaban yang hampir serupa.
Kembali Rasulullah saw meninggalkannya
dan seperti biasa mengerjakan aktivitas di masjid.
Hari kedua tsumamah melihat kembali aktivitas
rasulullah saw dan para sahabatnya.
Memasuki hari keempat seperti biasa
rasulullah saw menanyakan keadaan dan perasaan tsumamah, dan seperti biasa
tsumamah menjawab dengan jawaban yang hampir sama dengan hari-hari sebelumnya.
Rasulullah saw berkata ; “lepaskan tali
yang mengikat tsumamah”
Walau agak berat, para sahabat segera
melepaskan tali yang mengikat tsumamah.
Begitu lepas tsumamah segera pergi ke
luar masjid, lalu kembali lagi ke dalam masjid
Dan berkata : Ya Muhammad ...”Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa engkau (wahai
muhammad ) utusan Allah
|Lalu tsumamah berkata kemudian : Wahai
Muhammad, Demi Allah, sebelum aku berada di tempat ini (maksud masjid nabawi) ,
tiada wajah yang paling aku benci selain wajahmu dari seluruh wajah yang ada di
muka bumi ini
Tiada agama yang paling aku cintai
seperti agamamu saat ini (yaitu islam)
Tiada yang paling aku cintai selain
kotamu ini (yaitu madinah)
Ya Rasulullah ..(maklum sudah islam
sekarang manggilnya lain dan suara lebih rendah tidak seperti ketika di
tangkap)
“Aku dahulu sering membunuh para
sahabatmu, apa yang akan engkau lakukan terhadap diriku ini?
Liat jawaban Rasulullah saw :
Wahai tsumamah tidak ada tuntutan apa-apa
terhadap dirimu, karena sesungguhnya agama islam memaafkan atas perbuatanmu
selama ini.
Lalu Tsumamah berkata: Ya Rasulullah
sebenarnya disaat pertama kali aku melihat wajahmu, aku ingin segera memeluk
agama islam, namun aku tidak ingin kawanku menyangka aku masuk islam karena
terpaksa, maka kubiarkan tanganku terikat .
Rasulullah saw sebenarnya tahu tsumamah
akan masuk islam, bisa saja rasulullah saw memerintahkan saat itu juga agar
melepaskan tsunmamah namun beliau tetap mengikatnya selama tiga hari untuk
memberikan pelajaran kepada para sahabatnya dan umat islam kemudian kelak
bagaimana seharusnya memperlakukan tawanan/penjahat perang.
Indahnya budi pekerti sayyidina muhammmad
shalallahu alaihi wasallam
0 komentar:
Silahkan Komentar Tapi Yang Sopan, Kami Pasti Segan