KETIKA NABI MUHAMMAD SAW BERBICARA DENGAN MAYAT
- Ketika terjadi peristiwa perang Badr yang beranggotakan 313 orang dengan persenjataan minim, ada yang bawa pacul, alat –alat pertanian lainnya, mungkin sekop, ada juga yang bawa alat-alat dapur, maklum kaum anshor yang asli penduduk madinah adalah para petani yang biasa bertani tidak biasa berperang, berbeda dengan kaum muhajjirin mekkah yang terbiasa berperang. Dengan persenjataan yang minim dan peralatan yg sederhana mampu mengalahkan pasukan kuffar quraisy yang berjumlah 1000 an lebih dengan persenjataan lengkap dan terlatih.
Logika kita mana mungkin bisa menang?
Kita lupa bangsa Indonesia pun menang
melawan penjajah hanya dengan pealatan yang sederhana.
Kembali ke perang badr , kuda pun ada
yang sampai di tunggangi lebih dari seorang, hingga keledai pun dijadikan
sarana untuk berperang.
Namun 313 orang para pecinta sayyidina
muhammad saw telah tersihir dengan kecintaan yang dahsyat terhadap nabi nya.
Demi cintanya pada sang Nabi lupa dah
dengan itu semua. Nih mau perang nih bukan mau senang-senang taruhannya nya
nyawa..begitu kira-kira kalau seandainya kita didizinkan Allah Ta`ala
menyaksikan peristiwa perang Badr.
Allah Subhanallahu Wata`ala memberikan
kemenangan kepada pasukan sayyidina muhammad saw sebab ada sayyidina muhammad
saw kekasih-Nya.
Selesai perang rasulullah saw mengahampri
para pembesar kuffar quraisy yang gugur di medan perang dan berkata :
“Wahai Abu Jahal...wahai umayyah, wahai
`utbah, wahai syaibah...bukankah kalian telah mendapatkan apa yang telah
dijanjikan oleh Allah ?”,
“Sungguh aku telah mendapatkan bahwa
janji Allah pasti adalah benar”.
Sayyidina Umar bin khattab ra melihat
rasulullah saw berbicara dengan mayat, segera menghampiri beliau saw dan
berkata : “Ya Rasulullah..engkau berbicara kepada bangkai?, bagaimana mereka
mendengar ucapanmu?”
Sungguh kita patut berterimaksih yang
sedalam-dalamnya atas pertanyaan sayyidina umar bin khattab ra , bila tidak ada
, maka kita tidak tahu bahwa sesungguhnya mayat-mayat itu mendengar
ucapan-ucapan dari para penziarah yang datang kepadanya.
Berarti mayat hidup dong. Tidak
demikian..sebab rasulullah saw bersabda : “tiadalah seorang muslim berziarah ke
makam saudara muslim lainnya di dunia, melainkan Allah SWT kembalikan ruh nya
untuk menjawab salamnya.
Sebab Rasulullah saw di dalam riwayat
shahihain (bukhari dan muslim) memerintahkan bila datang berziarah untuk
mengucapkan salam kepada ahlil kubur..
Assalamualaikum Ya ahlalkubur..atau
Assalamualaikum ya Ahladdiar....
Bagaimana jika berziarah ke makam
sayyidina muhammad shalallahu alaihi wasallam?
Assalamualaika Ya Rasulullah....pasti
rasulullah saw mendengar salam kita dan pasti menjawab salam kita..dan
kemuliaan itu telah Allah ikat kuat –kuat antara Nabi Muhammad saw dengan umatnya
melalui shalat..setiap waktu shalat kita selalu bersalam kepada Rasulullah saw
ketika kita membaca tahiyyat awal atau akhir di dalam shalat
Rasul saw berkata : “Demi Allah (yang
jiwaku berada dalam genggaman-Nya) maksudnya bukan berarti Allah mempunyai
tangan mengenggam seperti manusia hancurlah pemahaman tauhid model begini,
maksudnya Nabi Muhammad saw selaku hamba –Nya di dalam kekuasaan Allah SWT,
engkau Ya Umar tak lebih mendengar dari mereka, maksudnya sayyidina umar dan
mayat-mayat dapat mendengar ucapan rasulullah saw, namun mereka (mayat-mayat)
tidak dapat menjawabnya .
Jika mayat-mayat dapat menjawab dengan
perkataan pula, maka barangkali di zaman sekarang pada kabur ketakutan..dan
suasana pekuburan akan ramai seperti pasar sebab yang datang berziarah akan di
jawab salamnya oleh penghuni kubur...hehe..
Inilah rahasia Allah Ta`ala menutup
suara-suara untuk penghuni kubur terkecuali yang di khendaki lain dengan izin
Allah Ta`ala.
0 komentar:
Silahkan Komentar Tapi Yang Sopan, Kami Pasti Segan